Selasa, 05 Maret 2019

Goodness and Badness



                                            Goodness and Badness



Mereka berkata, Kepedulian dan kebaikan ku tak terlihat, kalis dan hilang begitu saja tetapi tidak tentang keburukan yang selalu mendapatkan kesempatan berkali-kali bahkan sangat lebih dihargai.Hampir ¼ abad dalam menjalani kehidupan yang menurutku jujur memang berat apalagi jika dijalani seorang diri . Kehidupan ini lebih dominan di hiasi dengan dengki dan gengsi . Macam-macam rupanya, ada yang tak senang melihat kebahagiaan orang lain sehingga selalu berusaha untuk mengalahkan. Ada yang selalu mengabaikan kebaikan seseorang. Ada yang tidak pernah tau arti memprioritaskan persahabatan. Ada banyak orang yang mencari keuntungan sendiri dengan memanfaatkan orang lain. Bahkan lebih parah banyak orang tidak memiliki rasa empati dan menghargai orang lain .

Entah harus bersikap seperti apa dan bagaimana. Silent is gold, kata orang-orang. Benar juga benakku, karena ternyata blak-blakan itu salah juga. Jauh lebih tidak dihargai. Fakta yang sudah terungkap banyak seakan terlihat seperti adu domba . Dan ternyata untuk membuka pikiran dan hati manusia tidak mudah seperti berbicara . Begitulah unfair nya kehidupan . Seperti pahlawan yang kesiangan. Bisa dibilang ini korban perasaan tapi santai lah sejenak masih banyak hal yang lebih utama yang harus dikejar dari sekedar memikirkan “bawa perasaan” . Mari ikhlaskan, sebab ruang lingkup hidup tak hanya berkulik di situ saja .

Lebih buruk lagi mereka hanya bersikap baik didepan kita. Istilahnya musuh dalam selimut.Ini cukup banyak ditemukan di dunia kerja. Entah karena apa, sebab gaji pun sama pas-pasan. Tidak ada yang dispesialkan juga berbeda responsibility  . Tau caranya menghadapi mereka yang seperti itu? Pura-pura tidak tau dan itu sangat menyenangkan. Tetap bersenyum dan berprilaku seperti biasa dan lagi-lagi diamlah, Cukup iyakan semua perkataannya dan cukup jaga jarak dalam berbicara. Sebab janganlah masuk selimut yang sudah tidak nyaman untuk digunakan .

Apakah kebaikan justru membuat penderitaan yang lebih besar? Mungkin iya, untuk segelintir orang. Tapi tidak juga dengan sebagiannya lagi. Ada yang mereka tetap melakukan kebaikan walau keburukan ada didekat mereka . Tapi harus diingat jangan terlalu berharap lebih pada manusia . Apalagi mengungkitnya lagi – lagi lupakanlah itu .

Dan yang paling menyakitkan dalam hidup adalah ketika kita pasang badan paling depan disetiap duka yang terjadi. Sedang mereka menganggap duka kita biasa aja . Terlalu banyak basa – basi . Begitulah ciri-ciri manusia yang tidak memiliki rasa empati . Empati tidak bisa dinilai dengan rupiah bahkan menurutku. Segala hal tak bisa selalu disandingkan dengan rupiah . Kebersamaan dan waktu yang utama . Seseorang yang memiliki waktu jauh lebih berharga dari orang yang memiliki banyak rupiah. Sebab rupiah bisa dengan mudah kita cari dan itu pula yang membuat kita jauh dari orang-orang terdekat karena rupiah bisa membuat  waktu  kita untuk orang-orang terdekat menjadi urusan nomor sekian demi memenuhi kepentingan pribadi .

Prinsip hidupku, biarlah mereka seperti itu . Tapi untuk bersama-sama dengan mereka yang begitu rasanya aku tidak bisa . Fakta yang pernah kukatakan biarlah menjadi masa lalu dan ku anggap itu salah satu dosa besar ku . Aku paham, hidup tak selamanya ada diatas. Tapi aku merasa hidupku juga jarang diatas. Jadi biar mereka yang menilai sendiri . Aku akan tetap menjadi diriku sendiri tanpa pernah membenci mereka hanya saja aku tidak seperti menjadi aku yang seperti dulu dan itu sudah beberapa kali kuterapkan. Aku akan tetep menjadi baik, baik menurut ku saja mungkin. Tidak dengan mereka yang mungkin bilang “ your bad” . Aku tak peduli dengan ketidakberpihakkan beberapa kejadian kepada ku. Itu mungkin cobaan . Aku egois ? Tidak juga. Percayalah, Allah Maha membolak-balikan hati . Bukankah banyak sekali definisi untuk baik? Waktu yang akan menjawab. Saat ini cukup lihat, rasakan dan nilailah sendiri . Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda. Itu sangat aku terima .

Allaahumma rahmataka arjuu falaa takilnii ilaa nafsii thorfata”aiin, wa ashlihlii sya’nii kullahu laa ilaha illa ant .
 “ And Godness better than Gold “



Jumat, 11 Mei 2018

PENDAKIAN GUNUNG MERAPI VIA LEMPUYANGAN


Rencana pendakian gunung Merapi sudah terbesit sejak Februari 2018 kemarin tetapi baru terealisasi April 2018 ini. Tepat tanggal 28 April kemarin saya dan partner yaitu Avrizal memulai keberangkatan dari Stasiun pasar senen menuju stasiun lempuyangan. Sebenarnya banyak opsi rute perjalanan untuk menuju basecamp merapi seperti Semarang poncol atau juga Terminal Boyolali , tetapi karena tiket kereta api menuju semarang sudah ludes terjual dan saya rasa untuk naik bus pada long weekend sangat tidak menentu untuk estimasi perjalanannya jadi kami berdua memutuskan untuk ke stasiun Lempuyangan Yogya saja. Kami naik kereta api progo jam 22.20. Disini saya sempat kesal karena saya sampai duluan di stasiun Senen dengan kondisi hujan deras dan sendirian pula saya harus menunggu Avrizal datang yang rasanya itu lama sekali hampir satu jam.

Perjalanan dimulai pukul 22.20 ontime loh, entah rasanya aneh sekali tidak biasanya ontime gini nih nanti kalau banyak yang ketinggalan gimana ya? Selama Perjalanan Cuma diisi dengan tidur dan tidur :P . Akhirnya sekitar jam 06.45 kita sampai di Stasiun Lempuyangan Yogya dan kami memutuskan untuk sarapan sambil mencari ide bagaimana ya ke basecamp merapi kalau dari Stasiun Lempuyangan ini karena kami serba ots sebelumnya bermodalkan keberanian saja dan ongkos ya pastinya hihihi…Setelah browsing2 sedikit dan kami bertanya pada penjual sarapan yang kami beli menurut informasi kami harus ke stasiun terminal Jombor dengan menggunakan Trans Yogya .

Hmmm.. Menarik menurutku asik juga nih bakalan seru (Dalam hati) , Oh ya Trans Yogya ini sama loh seperti Trans Jakarta dan tarifnya pun sama Cuma  3.500 kemana pun kita pergi. Kita transit 2 kali . Pertama kami turun di SGM kemudian berganti bus dengan trayek jalur 2A kemudian turun di RS YAP kemudian berganti lagi bus dengan trayek jalur 5B sampai tujuan akhir yaitu Terminal Jombor. Kalian bisa mempelajari trayek-trayek Trans Yogya ini loh, karena kami sengaja foto.


Atau bisa kalian download disini http://dishub.jogjaprov.go.id/trans-jogja. Sesampainya di Terminal Jombor kami langsung melanjutkan perjalanan menuju daerah Blabak dengan menaiki bus jurusan Semarang, awas kalian jangan sampai kelewat nanti ya turunnya lebih baik titip pesan ke kenek bus atau ngobrol-ngobrol dengan orang sebelah kalian didalam bus karena blabak itu turun di depan jalan raya. Setelah sampai di daerah Blabak kami menyebrang jalan lalu naik angkot hijau – kuning sampai ke daerah tlatar.



Penampakan Terminal Jombor

Sesampainya kami di Tlatar menurut informasi yang kami dapat seharusnya kami bisa langsung mencharter angkot berwarna pink dengan kisaran harga seratus ribu rupiah. Mahal? Yes, karena kami hanya berdua. Bagi yang dateng rombongan very worth it for me. Disini sejujurnya kami sedikit bingung gimana ya caranya ke basecamp merapi dari Tlatar karena sama sekali udah gak ada angkutan umum lagi kecuali charter atau naik ojek. Naik ojek pun di cekik harganyanya. Setelah kami berunding sejenak dan mendapatkan informasi dari ibu yang sedang menjaga warung untuk berjalan terus ke atas sampai tidak terlihat dari orang-orang yang menawarkan angkut atau ojek yang menawarkan harga gila-gilaan itu . Akhirnya kami memutuskan untuk mencoba untuk hitchhiking karena sepanjang daerah tlatar kami banyak melihat kolbak yang lewat.

Hitchhiking itu sendiri artinya adalah mencari tumpangan gratis.
Tlatar - Ketep

For the first, kami mendapat tumpangan gratis dari kolbak sayur. Rasanya itu Alhamdulillah banget walau entah sampai mana kami akan diantar. Menurut supir kolbaknya kami akan diturunkan di wilayah ketep. 




Percayalah, itu kolbak sayur.. ehehe

Ketep – Wonolelo

For the second, kami menumpang kembali dan kali ini kami mendapatkan kolbak semen. Supirpun bilang mereka hanya bisa memberi tumpangan sampai wilayah Wonolelo. 


Wonolelo – Gerbang tulisan Objek Wisata Selo

                Masih jauh ya? Memang ehehe, di wilayah wonolelo kami kembali mendapat tumpangan kolbak pasir dan lagi lagi mereka hanya bisa memberi tebengan sampai depan gerbang tulisan Objek Wisata Selo. 


Gerbang tulisan Objek Wisata Selo – Basecamp Barameru Merapi

                Sesampainya kami di gerbang tersebut, kami pikir hanya tinggal sedikit lagi sampai ke basecamp. Ternyata tidak sama sekali. Kami sempat bertanya pada ibu-ibu yang berada di wilayah tersebut. Ternyata untuk sampai basecamp masih sekitar 7 km lagi. Kami sempat bingung karena sudah jarang terlihat kolbak-kolbak seperti biasanya. Kami berjalan terus ke atas dengan cuaca yang sangat terik dan membawa keril yang cukup berat . Bisa dibilang ini alih-alih pemanasan untuk pendakian . Rasanya sudah tidak sanggup karena tracknya terus menanjak dan sangat berbahaya karena banyak truck-truk besar yang lewat dengan laju yang cukup lambat pula karena terlalu banyak muatan sehingga cukup mengerikan jika persis berada dibelakangnya.

                Tapi lagi-lagi kami mendapat pertolongan, tiba-tiba sebuah mobil suzuki ertiga lewat didepan kami tanpa kami beri kode untuk menumpang, mobil tersebut berhenti sendirinya. Mungkin karena kasihan melihat kami berdua membawa keril yang besar dan berat pastinya. Namanya juga jodoh, ternyata orang tersebut juga ingin melakukan survey tempat basecamp merapi. Oh iya, Namanya Dimas. Dia anak UNS. Hebat ya. Ngobrol-ngobrol dia ingin melakukan pendakian merapi pada hari senin. Diantarlah kami sampai basecamp Barameru Merapi. Terimakasih dimas J


Basecamp Barameru Merapi

Akhirnya setelah kurang lebih 5 jam diperjalanan, kami pun sampai. Kami istirahat sejenak sambil menunggu 4 orang lagi kawan kami. Basecamp nya seperti basecamp pada umumnya tetapi disini sangat sulit air, setiap ingin ketoilet kami harus mengocek kantong sebesar 3.000 perorang setiap kali masuk. Siapin uang banyak ya kalau mau kesini. Kebayang kan kalau kalian mau pipis, mandi dll kalian harus mengeluarkan berapa banyak uang. Hehehe. Pukul 15.30 temen kami baru sampai. Kami tidur sejenak di basecamp lalu setelah itu kami mengisi energi dengan makan mie dan nasi. Setelah itu kami re-packing, shalat dan bersiap-siap untuk memulai pendakian .

Basecamp – Gerbang Merapi (1 Jam)

Sebelum memulai pendakian kita berdoa terlebih dahulu. Pendakian dimulai dengan track aspal yang landai . Andai seperti ini sampai puncak pasti menyenangkan sekali . Setelah hampir 10 menit berjalan dengan track aspal landai. Track yang sesungguhnya akan dimulai. Yuhuuuu, Track merapi ini lebih di dominasi dengan track bebatuan dan terus menanjak. Setelah hampir 1 jam kami sampai di gerbang merapi dan beristirahat sejenak sambil mengenyot madurasa yang kami bawa. Kurang dari 5 menit kami langsung melanjutkan pendakian kembali. Pendakian kita start dari jam 19.00 

sumber : google

Gerbang Merapi – POS 1 (1 Jam)

Malam itu hembusan di jalur pendakian merapi sangat kenyang sekali dan rasanya jaket yang kami pakai tidak mampu untuk menahan dinginnya udara . Jaket yang kami pakai terasa seperti es jika dipegang. Dengan track yang lumayan menanjak kami berjalan perlahan benar-benar jarak kami sangat dekat untuk menghindari ketertinggalan dan keliruan dalam pendakian. Sambil mengunyah-ngunyah makanan yang ada kami berusaha menutupi kedinginan yang kami rasa. Kurang lebih 1 jam kami sudah sampai di POS 1. Di POS 1 ini ada balai besar yang bisa kita pakai sejenak untuk sekedar tidur-tiduran. 

POS 1 – POS 2 (1,5 Jam)

Menurut saya pribadi, track dari POS 1 ke POS 2 ini cukup panjang tapi saya tidak berucap itu kepada teman-teman yang lain. Angin pun benar-benar semakin kencang. Tapi kita harus tetap kuat sambil menahan dinginnya udara. Tracknya juga sangat terjal kalian harus hati-hati melewati track-trak pendakian merapi. Ditengah perjalanan, salah satu dari kami badannya terasa tidak enak bisa dibilang sakit. Kami berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan beristirahat dan membuatkannya air hangat serta obat-obatan yang sekiranya dapat membantu memulihkan kondisi badannya. Cukup lama kami berhenti. Karena kami sudah tidak kuat dengan angina yang begitu kencang kami memutuskan untuk 2 teman kami yang lain melanjutkan perjalanan terlebih dahulu untuk mendirikan tenda di POS 2 . Setelah dirasa mampu, kami berempat melanjutkan untuk menyusul 2 teman kami yang saya rasa sudah sampai POS 2 . Sesampainya di POS 2, benar saja teman kami tadi sudah mendirikan tenda terlebih dahulu dan kami semua langsung terlelap tidur. Sejujurnya mungkin hanya saya yang tidak bisa tidur entah kenapa. . Cuaca juga semakin ekstrem seperti badai angin. Hingga kami gagal summit pagi untuk mendapatkan sunrise karena sangat tidak memungkinkan untuk keluar tenda. Kami tidak merasa kecewa karena keselamatan diri bagi kami lebih penting dari sekedar ego untuk mendapatkan sunrise merapi.



POS 2 – Pasar Bubrah ( 30 menit)

                    Setelah sarapan pagi kami semua langsung on the way Pasar Bubrah.Sudah segar semua badan kami sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di Pasar Bubrah. Gunung Merbabu sudah tampak terlihat jelas di jalur pendakian menuju pasar bubrah ini. Dan banyak sekali monyet disini jadi kita harus permisi dulu kali yaaa.. ehehe







Pasar Bubrah – Puncak Merapi (30 – 45 Menit)

Sebenarnya pendakian hanya boleh dilakukan sampai dengan Pasar Bubrah saja. Di jalur ini kalian akan melewati jalur yang sangat ekstrim, terjal dan berpasir. Dibutuhkan stamina fisik dan keberanian yang prima saat melewati trek ini. Trek ini mirip dengan track semeru hanya saja panjangnya yang berbeda. Disarankan memakai geiter agar pasir-pasir tidak masuk ke sepatu. Dengan kekuatan tenaga akhirnya terbayar sudah capek yang kami rasa setelah melewati track pasir tersebut. Indahnya pemandangan yang kami dapat. Subhanallah J . Dari puncak kalian bisa melihat kawah merapi, gunung merbabu, gunung sumbing. Sindoro dan mungkin lawu (saya kurang yakin).






Satu lagi informasi untuk kalian, ternyata di Merapi ada basecamp yang jauh lebih nyaman dibandingkan dengan Basecamp Barameru yang sangat sulit air dan makanan yang terbatas serta tempat tidur yang terbatas pula. Letaknya ada dibawah tidak begitu jauh lah dari Basecamp Barameru. Kalian bisa naik ojek kesana, Namanya Rumah Singgah Pakde Pardi. Karena setelah saya turun bersama Avrizal tidak sengaja bertemu dengan sekelompok rombongan yang akan menuju ke Rumah Singgah Pak Pardi. Di Rumah singgah ini kalian juga akan disediakan kendaraan kok kalau kalian ingin ke Basecamp Barameru, Basecamp Merbabu atau objek wisata yang lain di Selo. Pakde nya sangat ramah dan makanannya pun enak masih hangat serta yang pasti airpun tidak terbatas. Karena saya dan Avrizal harus terpisah dengan 4 orang teman yang lain karena mereka masih ingin berlibur di Boyolali sedangkan kami berdua harus segera pulang ke Jakarta. Karena sudah sangat malam dan tidak ada angkutan umum dan jika mencharter mobil bisa sampai 200 – 250 ribu sangat tidak mungkin bagi kami berdua. Pakde Pardi inilah yang sangat membantu kami sangat tidak matre hanya dengan 50 ribu kita diantar sampai ke stasiun untuk kami berdua kembali ke Jakarta.

Ringkasan Perjalanan kami berdua dari Jakarta
Ringkasan dan Budget Perjalanan ke Gunung Merapi



No
Rute
Budget
1
Stasiun Senen – Lempuyangan
   140,000
2
Lempuyangan - Terminal Jombor
        3,500
3
Jombor – Blabak
     10,000
4
Blabak – Tlatar
     10,000
5
Solo Jebres - Stasiun Senen
   109,000
6
Simaksi
     18,500


   291,000
Total Rp. 582.000

Saran :
1. Estimasikan air bawaan agar tidak kekurangan dan tidak kelebihan.
2. Siapkan jaket yang benar-benar tebal.
3. Jangan lupa membawa geiter dan survive lite.
4. Latihan fisik yang rutin.
5. Istirahat yang cukup.
6. Dan siapkan keberanian dan mental yang kuat.

Contact Rumah Singgah Pakde Pardi, selo :
 0856 42382492

See u :)

-SA-




Minggu, 08 Januari 2017

La Tahzan (Jangan bersedih)

Hanya Kepada-Nya seharusnya tempat kita mengadu tentang segala keluh kesah yang kita rasa, bukan kita ekspresikan dalam sebuah tulisan pada laman media social yang kita miliki . Orang lain tak sepenuhnya dapat merasakan apa yang kita rasa terkadang mereka hanya akan menertawakan kesedihan yang kita umbar sendiri . Setiap dari kita memiliki masalah dalam hidup yang terkadang airmata tidak dapat membendungnya lagi.  Allah Maha Besar, berdoalah dan berserahlah pada-Nya, tahan kesedihan yang kita alami. Sesungguhnya Allah selalu bersama kalian yang hatinya sedang tersakiti, Allah menjawab doa kita pasti .

Hidup memang terasa begitu pilu terlebih mereka yang tak bisa menerima kita apa adanya. Bersabarlah, Sebab pemenang kehidupan hanya milik seseorang yang memiliki sabar tanpa batas. Sejuknya udara pagi, Teriknya matahari dan syahdunya senja dan sepinya malam Sebutlah Nama-Nya selalu senantiasa Dia akan menjaga dan memberi kekuatan pada kita.

Aku tidak sempurna, bahkan sangat jauh dari kata itu. Aku masih sering terlihat salah dimata orang lain. Aku hanya ingin memberi tahu apa yang sekiranya aku tahu walau belum tentu aku selalu benar. Jangan pernah mengambil jalan pintas selain meminta pada-Nya, Apa yang kita dapat selain dari jalan Allah memang begitu menyenangkan, selalu terlihat bahagia tanpa pernah merasakan sulitnya getirnya hidup tapi percayalah semua itu tidak lah akan selamanya yang akan memiliki masa dan mungkin akan dipersulit nantinya. Sabar memang pahit tak semanis jalan pintas.

Sabar, memang tidak mudah. Banyak orang lain mengabaikan kesabaran kita bahkan tetap bersikap angkuh begitu terasa menyakitkan. Tapi sabar akan membuat kita selamat dunia akhirat . Ingat, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Walau kita tak mendapatkan kesenangan seperti apa yang kita harapkan tapi paling tidak kita tidak menyerah pada kehidupan.

Pasrahkan pada Dia, Dia yang menciptakan kita, Kelak Doa yang kita panjatkan agar terkabul pada waktu yang tepat. Kesedihan hanyalah penyeimbang bahagia yang kita miliki. Bayangkan jika kita selalu bahagia tak akan pernah kita akan mengingat-Nya. Kita akan selalu terlena pada kenikmatan semata. Seribu jalan kan terbentang luas menelusuri jejak sebuah harapan.

Bila sabar ini masih tak berharga dimata mereka, biar mereka menerka sendiri jalan pikirannya. Jangan cemaskan apa kata mereka. Percayalah waktu akan selalu berpihak pada kesabaran. Setiap manusia yang memiliki kesabaran memang akan selalu terlihat kalah dalam pandangan orang lain. Tapi yang pasti orang sabar memiliki jiwa dan hati yang lebih kuat . Bersedihlah, teteskan air mata kita pada sajadah suci pada  setiap adzan berkumandang dan teruslah meminta agar hari ini dan seterusnya dapat berjalan baik sebagaimana mestinya . Kelak kita akan membuat bangga orang lain disekitar kita dengan kesabaran yang kita miliki dalam segala hal bahkan mereka akan perlahan mengikuti kita.

Percayalah, La Tahzan . Jadilah wanita yang paling bahagia kala ujian yang sehebat-hebatnya sedang Allah berikan. Kelemahan kita pada perasaan tak perlu kita sebarkan pada laman yang tidak selayaknya. Karena takdir Allah tidak akan pernah salah. Terimalah kritik dan saran dari mereka yang menasehati kalian agar terus membangun pribadi mu wahai Wanita J

-SA-




Rabu, 07 Desember 2016

Kunikmati Pesona Senja dari Batu Gunung Lembu

Pada hari sabtu kuturut ijal ke Purwakarta ehehe, Yaps. Kita berangkat ke purwakarta tanggal 3 Desember 2016 lalu, Kita kesana sebenernya sih bukan buat naik gunung tapi buat kondangan tapi kayanya memang kurang seru yaa kalo kondangan jauh – jauh begitu eh langsung pulang lagi ke Jakarta. Karena gue terangat sangat penasaran sama gunung-gunung yang ada di Purwakarta seperti Gunung Bongkok, Gunung Parang dan Gunung Lembu yang sangat ngehitz dikalangan temen-temen gue itu. Akhirnya gue cetuskan ide gue buat naik salah satu gunung tersebut ke partner kondangan. Pertama sih gue pilih parang oke tanpa alasan itu keinginan random ehehe, But. Doi yang udah pernah mendaki ketiga gunung tersebut menyarankan untuk Tektok Gunung Lembu aja dengan alasan pemandangan yang bagus kalo sore seperti bisa melihat citylight di malam hari dan juga tentunya bisa menikmati senja diatas waduk jatiluhur yang begitu luas. Oh, Indahnya KuasaMu Yaa Rabb J.

Kita cus ke Purwakarta dari Kampung Rambutan, naik busnya Warga Baru dengan membawa perlengkapan yang sampe bikin kita terharu. HAHAHA banyaaak boo kaya mau mudik . Sedikit informasi bus Warga Baru itu jurusan Kp. Rambutan – Subang, tapi kita turunnya di Sadang yaa, pokoknya setelah pintu tol sadang gak jauh dikit kita langsung turun. Perjalanan kurang-lebih 2 jam lah yaa, banyakkan ngetemnya cari penumpang dan didalem bisnya gak berenti-berenti orang berjualan . Perjalanan pun kita isi dengan makan roti, minum susu dan pura-pura tidur #Upssss, (read:merem sejenak).

Udah 2 jam nih ceritanya ----------- sampai lah kita di Sadang, mampir dulu kita ke mall namanya STS kalo gak salah, ngapain hayoooo? Pipis dan touch up biar kece dikit ntar pas dikondangan ehehe ceritanya gak mau kalah kece sama yang kondangan naik mobil . Setelah kegiatan touch up selesai kita lanjut lagi naik angkot hmmm Cuma 5 menit buat ke tempat kondangan.

Dan sampailah kita ditempat kondangan, sebenernya ini kondangan siapa sih.. kepo yaa kepo ini acara pernikahannya Kak Retno & Mas Indra loh, kalo yang belum kenal coba di cari medsosnya ehehe. Disana kita bertemu teman-teman yang lain, makan foto-foto dan ketawa haha hihi huhu hehe deh pokoknya….. Dan udah jam 1 nih, harusnya kita berangkat buat ke Lembu, tapi ternyata buat ke Lembu itu harus carter angkot lagi, katanya sih minimal 6 orang, tapi kita Cuma berdua hiks hiks hiks . Info punya info katanya ada juga yang mau ke Lembu tapi kita harus menunggu mereka . Dan kitapun menunggu sampai lelah mereka tak kunjung datang haft setelah dapat informasi ternyata mereka udah jalan duluan karena gak mau mampir ketempat kondangan haaaft.

Hmmmmm, banyak banget yaa prolognya :D . Akhirnya kita berangkat bertiga, sama siapa?? Satu lagi namanya Bang Zul, temennya si Avrizal. Nekat bin nekat tarik gas kita kesana naik angkot haaat lumayan mahal kenanya jadi 375 ribu/3 orang. Tips dari gue kalo mau kesana minimal 6 orang yaa, sebenernya gue sih ngajakin temen-temen yang lain tapi berhubung udah ada acara masing-masing jadi gak ada yang bisa deh.. Perjalanan dari Sadang ke Gunung Lembu kurang lebih 1,5 jam itu juga kalo lancar yaa, kemaren kita sih lancar. Dalam pikiran gue dapat gak yaa Sunset di Gunung lembu karena gue baca dari beberapa blog buat sampe puncak butuh waktu 3 jam. Dan kita sampai pukul 15.45 WIB. Tapi bang zul menyemangati kita kalau sampe puncak pasti bisa Cuma 1 jam huhuhu. Semangat!!

Sebelum mendaki, kita ganti baju dan shalat dulu setelah itu kita baru bergegas untuk menelusuri jalan setapak dengan mengatur napas masing-masing agar berirama dengan baik untuk melewati satu demi satu bebatuan yang terus menanjak itu . Diawal pendakian gue ngerasa perut gue sakit banget gue rasa sih ini efek guncangan-guncangan diangkot perjalanan ke lembu, tapi No worried gue tetep masih kuat jalan dari Basecamp ke POS 1 butuh waktu 15 menit. Sampe POS 1 tuh gue minta istirahat dulu 5 menit karena perut gue bener-bener kurang bersahabat. Disini bang Zul ada didepan buat memimpin perjalanan kita dan si Izal tetep setia ada dibelakang gue . eaaa eaa eaaa…

Kata Bang Zul, buat ke Puncak Lembu sebenernya ada 2 rute yang pertama lurus aja terussss sampe puncak tapi yaa itu cukup ekstrim rutenya nanjak terus tapi cukup lebih cepat dari rute kiri yang katanya sih landai melandai tapi muter-muter dan jauh lebih lama dan mungkin orang-orang lewat rute kiri kali yaa jadi lebih lama sampenya . Kita pun pake rute yang cukup esktrem itu agar lebih cepat sampai ke puncaknya #Edisikurangsabar.

Perjalanan Ke Gunung Lembu, ditemani angin-angin yang begitu kencang kalo posisi lagi laper bisa terbang nih hehe untungnya udah kenyang dari kondangan ehehe . Tapi serius loh anginnya Maha Dahsyat banget bisa-bisa masuk angin ini mah..

POS 1 ke POS 2 lumayan lama, kita butuh waktu 20 menitan.. dan kita dikasih unjuk sama bang Zul rute pendaki warung alias . Rutenya pedagang yang berjualan di setiap pos-pos nya . Landai kok bisa dicoba tepatnya setelah ada rute belok kiri kita belok kiri aja jangan lurus. Duh lupa itu disebelah mana yaa, hihi Maapkeun Lupa atuh..

Sampe POS 2 lebih dikit gue memutuskan untuk minum es kelapa dulu sejenak abis itu gas terus tanpa istirahat Sampe POS 3 terus sampe Puncak Gunung Lembu, Dipuncak kita foto-foto sebentar tapi karena anginnya kenceng banget kayanya sih photonya jadi ngeblurrrrrrr semua hahaha gak lama kita disitu ngeri kebawa angina nanti gak ada lagi loh yang kaya gue ehehe.. 5 menit ada kali, kita cus langsung ke  batu Gunung Lembu. Tempat terindah untuk menikmati sunset dan waduk jati luhur di senja merah yang begitu mempesona.. Dan kita hanya butuh waktu 1 jam loh buat sampe Batu Gunung Lembu dari Basecamp. Horaaaaay, Congrats! Kita berhasil mengabadikan diri saat matahari mulai terbenam perlahan yang begitu menyejukkan mata . 

Langsung aja bisa dilihat jepretan-jepretan kita…





 Penampakan 3 orang itu kiri ke kanan (Avrizal, Bang Zul, Nisya)



Yang coba iseng mau ke Lembu bisa kok tanya-tanya gue, With pleasure banget buat bantu dan kasih-kasih info..

Berikut sekilas waktu perjalanan kita bertiga 

Basecamp : 16.15
Basecamp - Pos 1 :  16.30
Pos 1 - Pos 2 : 16.50
Minum Kelapa
Pos 2 - Pos 3 : 17.15
Puncak : 17.25
Batu Lembu: 17.30

Batu Lembu : 18.06
Puncak : 18.12
Pos 3 : 18.21
Pos 2 : 18.30
Basecamp : 18.47

Sampe basecamp kita langsung menyerbu warung yang menjual es campur . Segeeeeeeeeeeer!!

Rabu, 21 September 2016

KAU DAN CINTA

Kau bukan mereka..
Jalan pikiran yang tak dapat di terka..
Prioritaspun berbeda..
Aku hanya seolah tak peduli dan berselimut dalam canda..
Pantaskah aku meminta
Pada hal yang tak ingin diucapkan oleh kata..
Melainkan dapat dimengerti karena cinta..

Ku buka beranda..
Tak tertulis satu nama kekasih..
Ku coba sentuh layar..
Tak terpasang wajah kekasih..
Dan Ku coba percaya..

Pertanyaan dalam hati semakin melanda..
Ku tak inginkan cinta jadi binasa
Mungkin kau inginkan cinta dewasa..
Tapi hati kecil ingin cinta itu bertanda..

Pengakuan..
Ku ingin semua orang tau kau hanya milikku..
Keyakinan..
Tercipta karena ada pembuktian dan pengorbanan..
Sebab ku tak ingin manis di depan..

Kau dan mereka
Buatku bahagia dengan caranya tersendiri..
Walau kadang membuat iri..
Tapi kujadikan ini sebuah pelajaran diri..

Perlakuan cinta memang tak pernah sama..
Dan kita akan tetap selalu bersama
Karena rasa tak boleh sirna..
Hanya karena aku yang tak tampak dimana-mana..

Sayang tak akan menuntut
Sebab cinta tak ingin menjadi ribut
Hingga kalang kabut..


@nisyazahara

Selasa, 30 Agustus 2016

Petualangan Spektakuler Geopark Ciletuh

Kali ini gue mau cerita petualangan yang menurut gue itu amazing banget dan sangat ga bisa diprediksi sebelumnya, bermodalkan keberanian dan uang secukupnya dan kebetulan juga gue baru selesai dari kepenatan dikampus yang terkadang bikin cemburu juga liat temen-temen yang bisa liburan lebih dulu karena sebenernya bulan Agustus kampus gue itu libur tapi gue lebih memilih ikut Semester Pendek supaya beban mata kuliah di semester akhir nanti berkurang. Dan pada akhirnya eng ing engggggggg…

Ada celah juga buat refreshing sebelum minggu depannya langsung masuk kuliah lagi kaya biasa dan gue udah semester 7 loh, Gak nyangka tinggal sebentar lagi punya gelar dan berharap dipermudah sampai akhir nanti. Aamiin..

Sebenernya sempet bingung juga, mau kemana nih? Waktu udah mepet mau pesen kereta kemana-mana juga udah abis dan sempet juga debat sama partner liburan hahaha . Pertama kita sempet mau ke Semarang tapi rasanya juga ga memungkinkan kalau gue sama temen gue itu (kita) kesana naik bis. Ke dieng pun kurang seru karena festivalnya udah lewat.. Dan pada akhirnya, kita pun sepakat buat menjelajah kota Sukabumi oke Ujung Sukabumi tepatnya yang bernama Geopark Ciletuh di Desa TamanJaya, Ciemas Sukabumi.

Setelah browsing sana-sini tentang Geopark Ciletuh ternyata lebih banyak yang memilih memakai paket wisata karena objek wisata yang satu dengan yang lainnya itu lumayan sulit dijangkau angkutan umum, tapi berhubung patner liburan gue ini termasuk orang yang spektakuler maklum udah sering naik turun gunung sana-sini (pasti dia kalau baca cengar- cengir nih) jadi gue beranikan diri ngajak dia ke Geopark untuk ngeteng..teng..teng.. alias bener2 ga ikut open trip ataupun paket wisata yang sangat terbatas oleh waktu dan terikat . Jadi lumayan lah buat referensi kalian yang mau coba ke Geopark Ciletuh tanpa paket wisata, dijamin rasanya sangat jauh berbeda ketika kalian liburan dengan open trip dengan ngeteng tanpa sewa mobil tapi gonta-ganti angkot sambil menikmati perjalanan dan pastinya pengalamannya juga berbeda terutama buat menguji mental diri kita.Gue bakal jelasin mulai dari rute, budget , waktu perjalanan kesana dan masih banyak lagi daripada penasaran yuk lanjut baca lagi siapin juga pisang goreng sama teh manis buat nemenin baca blog gue ini ehehe..
Petualangan di mulai tanggal 26 Agustus 2016 pukul 22.00 dan berakhir tanggal 28 Agustus 2016 pukul 23.30.

Hari Pertama – 26 Agustus 2016

Gue dan partner liburan gue itu sebut saja Avrizal (memang nama sebenarnya) janjian di Stasiun Kalibata karena doi harus masih kerja sampe jam 20.30 jadi tidak memungkinkan untuk jemput gue dulu akhirnya kita sepakat buat Meeting Point aja di stasiun Kalibata selambat-lambatnya jam 22.00 buat melanjutkan perjalanan ke Bogor. Sebelum berangkatnya kita re-packing dulu dan yang pasti berdoa dalam hati agar perjalanan kita nantinya bakalan berjalan lancar secara Cuma modal nekat doang tapi tampang tetep kalem biar kita berdua saling percaya masing-masing #apasih. Lanjut perjalanan ke Bogor dengan menggunakan KRL sesampainya di bogor kita harus ke Terminal BarangSiang dengan menggunakan angkotan kota bogor bernomor 03 supaya kalian tidak nyasar dan salah naik angkot gue kasih tau naiknya dari depan stasiun bogor yaa jadi gak perlu nyebrang lagi. Terus dari Terminal BarangSiang kita naik Elf tujuan Sukabumi, orang – orang menyebutnya L 300 itu 24 jam jadi cukup aman buat kalian yang ingin ngetrip tapi harus berangkat malem-malem kaya kita gini ehehe naik L 300 cukup menegangkan euy tapi lumayan cepat karena supirnya jago selap-selip walau agak bikin jantung rasanya mau copot sih setelah kurang lebih 2 jam sampailah kita ke Kota Sukabumi karena kita sampai sana jam 02.00 pagi jadi ga ada angkot buat ke Terminal LemburSitu jadi kita memutuskan untuk naik ojek ke LemburSitu, Setelah itu kita nyambung mobil Elf lagi jurusan Surade. Disini kita jangan pasang tampang muka bingung ya supaya ga mudah dibohongin sama calo-calo disana, secara kita ga bisa bedain mana calo dan mana yang supirnya ehehe.. Karena perjalanan lumayan lama jadi kita memutuskan untuk tidur di Elf menuju Surade tersebut .


Ringkasan
Stasiun Kalibata – Bogor
Stasiun Bogor- Terminal Barang Siang
Barang Siang – Sukabumi
Sukabumi – Terminal Lembur Situ
Lembur Situ - Surade

Hari Kedua – 27 Agustus 2016

Dan pada akhirnya setelah bermalam di Elf sampailah kita di Desa Surade, Saat berniat kesana kita sama sekali belum sewa homestay loh atau kendaraan yang akan dipakai buat menjelajah Geopark Ciletuh semuanya serba On The Spot ehehe tapi kalau buat budget kita udah prepare semua sebelum keberangkatan tapi ya gitu semua masih pake angka estimasi yang kemungkinan bakal beda sama realisasinya, tapi mungkin Keberuntungan memang berpihak sama kita berdua (gue sih ngerasanya gitu). Setelah kita Tanya sama supir Elf yang semalem ternyata kita harus nyambung lagi buat ke Geopark, kita harus ke TamanJaya. TamanJaya merupakan sebuah desa yang disana terdapat basecamp PAPSI (Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi).  Saran gue kalau kalian mau ke Geopark memang harus ke Basecamp PAPSI dulu buat registrasi jadi kalau ada apa-apa mereka bisa bantu kita, disana kita ketemu Pak Poyo dan Pak Jaya yang orangnya sangat helpful banget. Lagi-lagi merasa beruntung ternyata kita bisa menyewa motor di Basecamp PAPSI sebenernya sih memang ga ada penyewaan resmi mungkin kesukarelaan mereka aja untuk bantu kita jadi dapatlah kita kendaraan buat menjelajah Geopark dengan harga yang relative standar bagi kita, tapi sayang motor ini Cuma bisa disewa buat hari ini aja sedangkan besoknya kita masih harus menjelajah lagi. Hmm, tapi ga perlu khawatir gue bakalan ceritain lagi nanti keberuntungan apa yang kita dapat ehehe. Oh iya masalah homestay kita juga beruntung sebab kita sempat ditawarin homestay tapi harganya lumayan mahal kalau Cuma untuk berdua. Pak Jaya menawarkan kita menginap dirumahnya bersama keluarga mereka yang tentunya dengan biaya yang jauh lebih murah dari homestay biasanya . Dan dirumahnya juga lumayan seru karena ada 3 anak kecil yang masih lucu-lucu buat hiburan kita biar ga sepi-sepi banget. Sampai dirumah Pak Jaya sebelum kita berangkat ke objek wisata kita disuruh makan dulu dan Pak Jaya bener-bener helpfull banget dia sampe gambarin denah buat ke objek wisata agar kita tidak nyasar dan dapat semua objek yang kita inginkan dalam satu hari tersebut. Meskipun pada akhirnya ketika di tengah perjalanan saat kita ingin melihat denah tersebut ternyata tidak terbawa. Oke, Bismillah aja ga nyasar ehehe.. Karena malu bertanya sesat dijalan. Tapi treknya mudah kok tinggal lurus aja nanti bakalan ada petunjuk arah buat ke objek wisata tersebut.


Petualangan di Mulai..

Berikut Objek Wisata yang kita kunjungi :

-          Curug Cikanteh
-          Curug Sodong
-          Pantai Palangpang
-          Puncak Dharma
-          Curug Awang
-          Panenjoan

Curug Cikanteh – Curug Sodong

Dua Curug ini terdapat dalam satu lokasi, Jadi satu parkiran gitu didepan parkiran kita bisa langsung melihat keindahan alam Curug Sodong yang begitu menyegarkan mata dan hati tapi pesen Pak Jaya lebih baik kita menyusuri Curug Cikanteh dulu yang berada diatasnya butuh waktu sekitar 15 menitlah buat jalan ke Curug Cikanteh. Dan bener ga nyesel asli Indah banget rasanya mau mandi aja itu di Curug Cikanteh tapi sayang ga bawa baju ganti jadi Cuma bisa menciprati diri aja didekat air curug tersebut setelah puas akhirnya kita keluar sambil menikmati keindahan Curug Sodong. Disini Cuma bayar parkir aja 2 kali @Rp.5.000,- dan kalau mau istirahat sebentar disana ada warung buat jajan yang seger-seger kaya jasjus dan sebagainya, Jangan lupa shalat juga yaa!


*Curug Cikanteh


*Curug Sodong

Pantai Palangpang

Setelah itu kita lanjut lagi buat ke Pantai Palangpang, ga sulit buat kesini karena memang sudah ada petunjuknya dan mengingat-ingat denah dari Pak Jaya yang tertinggal itu. Kalau menurut gue sih ini pantai biasa aja tapi disana ada Icon tulisan “Geopark Ciletuh” yang lumayan lah buat foto-foto sebagai bukti kalau kita berada di Geopark Ciletuh setelah puas foto-foto, Akhirnya kita lebih memilih duduk dimotor sambil melihat laut dan saling bercerita tentang diri masing-masing pokoknya Quality Time banget buat kita, Thanks Izal, karena berada disana bersama orang hebat seperti dia adalah pengalaman yang gak akan terlupakan. 



Puncak Darma

Setelah dari Pantai, kita lanjut ke Puncak Darma dan lucunya sebenernya dari Pantai Palangpang ke Puncak Darma itu deket banget tapi karena kita pas awal ke patok sama plang petunjuk akhirnya kita nyasar haha dan kalian tau kita nyasar kemana kita nyasar ke sawah-sawah yang jalanannya itu kecil banget kalau oleng dikit bisa-bisa kita kecebur deh ke sawah dan yang bikin teriang-iang juga adalah ketika disawah itu kan jalanannya belok banget karena kita takut jatuh terpaksa deh gue disuruh turun dari motor buat jalan kaki sebentar sampe jalanannya aman . Ngeselin ih yaaa tapi ini Spektakuler banget sih menurut gue pribadi dan  sebenernya juga kita harus ke Curug Cimarinjung dulu tapi kita memutuskan buat ga kesana, karena untuk kepuncak darma butuh waktu 40 menit jalan kaki sampai puncak. 40 menit jangan anggap remeh loh. Karena treknya bener-bener nanjak terus dan berbatu dan bonusnya juga dikit jadi bakalan cukup menguras tenaga dan lumayan buat latihan fisik sebelum kita nanjak ke Ciremai minggu depannya. Sebenernya buat sampai ke atas puncak ada kendaraan landrover dan kebanyakan pengunjung memang menggunakan kendaraan tersebut dan ada juga yang menawarkan ojek, tapi kita berdua sepakat untuk berjalan kaki aja itung-itung latihan fisik. Buat ke Puncak Darma, sebenernya Pak Jaya ga yakin kita bisa 40 menit sampai puncak karena waktu 40 menit itu untuk orang-orang yang sudah terbiasa naik turun ke sana seperti Pak Jaya dan mungkin warga sekitar situ. Akhirnya kita berniat untuk menghitung waktu naik kita seberapa lama apakah bisa seperti Pak Jaya atau lebih lama seperti yang diperkirakan Pak Jaya karena kita belum pernah kesana. Dan Eng ing Engggggggggg.. kita ke puncak darma menempuh waktu 45 menit doang? Yuhuuuuuuuuuu, 5 menit lebih lama dari orang-orang yang udah biasa. Mantaaaaaab, dengan perjuangan cukup berat dan agak pusing dikit kita bisa mengimbangi waktu Pak Jaya.. ehehe..

Di Puncak Darma, sunsetmya bagus banget. Jadi kalau mau ke Puncak Darma kalau ga sunset ya sunrise.Nah buat turunnya lagi kalau memang cape kita bisa menebeng mobil yang barengan mau turun tipsnya adalah jadilah orang yang ramah dan sopan dimanapun, insyallah akan ada aja pertolongan disaat kita membutuhkan sesuatu. Walau sebenernya kita berniat untuk jalan kaki juga turunnya tapi pada saat itu kondisinya tidak memungkinkan karena hujan akhirnya kita memutuskan untuk menebeng mobil pajero milik rombongan lain… Sadis guys, bener-bener mengocok perut hahaha bikin kita ketawa ngakak bukan karena seneng tapi karena harus menahan diri agar tidak terpental dari mobil bersama 2 orang lainnya yang juga ikut menebeng.. Pokoknya Spektakuler bangeeeeeeet! Kalian harus kesinilah pokoknya. Dan sebelum kembali ke homestay kita memutuskan untuk makan diluar dulu agar tidak merepotkan orang rumah Pak Jaya. Kita makan nasi goreng di Pasar Ciwaru dan kita coba bikin moment yang romantic ala ala candle light dinner haha.. Karena sudah malam dan di pasar terbuka juga jadi kita menyalakan headlamp kita biar makin romantic sambil ngobrol-ngobrol sama penjual nasi gorengnya dan rasa nasi gorengnya enak banget. Kalau kesini lagi gue bakal makan nasi goreng ini lagi karena rasanya bintang lima guys ehehhe #Promosi. Setelah kenyang akhirnya kita kembali ke homestay dan mengembalikan motor pinjaman tersebut.






Hari Ketiga – 28 Agustus 2016

Curug Awang

Pada hari ketiga ini objek yang ingin kita kunjungi adalah Panenjoan dan Curug Awang. Kalau untuk ke Panenjoan tidak terlalu sulit karena terdapat tepat di depan basecamp PAPSI . Nah untuk ke Curug Awang ini kita perlu kendaraan, bingungkan gimana yaa? Nah seperti janji gue keberuntungan yang kita dapatkan adalah kita dipinjamkan motor milik Pak Jaya, Beruntung sekali dengan biaya homestay yang murah kita juga dipinjemin motor, Berangkatlah kita ke Curug Awang, tapi hati-hati  jalannya masih rusak banget jadi harus ektra penuh kesabaran buat yang mengendarai motornya. Kita kesana lebih awal karena menurut info Pak Jaya bakalan ada rombongan bikers yang akan ke Curug Awang juga dan jumlahnya ga nanggung-nanggung yaitu ratusan ehehe. Kebetulan saat kita kesana sedang ada Geopark Ciletuh Festival yang diadakan di Ujung Genteng. Perlu kalian tau festival tersebut baru pertama kali diadakan tahun ini semoga tahun-tahun berikutnya bisa ada lagi ya dan bisa semakin berkembang Geopark Ciletuh ini karena sepenglihatan kita berdua tempat ini masih belum terlalu ramai pengunjung dari luar kota jadi kita berasa beruntung jadi bisa sana-sini dengan bebas tanpa harus mengantri  Dan Curug Awang merupakan Curug Terindah dari curug yang selama ini sudah gue jelajahi. Asli keren banget!! Dan sangat cocok buat Quality Time . 



Sekilas info tentang Geopark Ciletuh Festival

Festival ini bertujuan untuk menggugah dunia bahwa ada geopark yang alami untuk dikunjungi para wisatawan mancanegara. Selain itu, Ciletuh Geopark Festival merupakan bentuk komitmen Pemprov Jabar untuk memperjuangkan Ciletuh menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark Network, Desember 2017.
Bahkan, melalui gelaran Ciletuh Geopark Festival, Pemprov Jabar juga ingin mempromosikan keragaman warisan budaya, bumi dan hayati di kawasan Geopark Ciletuh sebagai destinasi pariwisata bertaraf internasional di Jawa Barat. Pemprov Jabar pun, terus mempersiapkan masyarakat setempat agar mampu dan siap mewujudkan Geopark Ciletuh sebagai destinasi wisata dunia siap dikunjungi.
Festival Ciletuh ini, untuk mengenalkan Ciletuh tidak hanya ke masyarakat Indonesia, tapi juga ke dunia internasional. Selain memperkenalkan keindahan alam, begitu banyak potensi wisata yang bisa dijual.
Ada berbagai acara yang disuguhkan kemarin seperti ekspedisi geo climb, uji coba jalur sepeda, jelajah alam geopark Ciletuh, cultural performances mulai dari tarian dan seni tradisi, Ciletuh Adventure Challenge, atraksi perahu hias, festival layang-layang hias, festival surfing internasional hingga pesta rakyat dan acara menarik lainnya.
Rangkaian kegiatan CGF 2016 ini dimulai dari pra event, main event dan pasca event. Sejak awal Agustus 2016. Dan Pada acara puncak CGF 2016 di Pantai Batu Namprak Ujung Genteng  ada berbagai Cultural Performance atau pertunjukkan budaya yang melibatkan 500 peserta.
Geobike atau aksi bersih lingkungan dengan konsep funbike, dimana 400 peserta yang berasal dari Bandung.
Setelah ke Curug Awang kita ke Panenjoan untuk makan pop mie sambil menikmati pemandangan gunung dari bukit Panenjoan, sejuk banget rasanya gamau pulang tapi apa mau dikata perjalanan Sukabumi – Jakarta itu ga singkat butuh waktu 7-8 jam buat sampai ke rumah tercinta #EdisiKangenMama. Setelah itu kita kembali ke homestay buat beberes dan repacking sebelum pulang dan lagi-lagi kita beruntung karena kita ga perlu repot mencari angkutan untuk ke lokasi mobil jurusan Sukabumi kota. Karena kita diantar oleh Pak Jaya sampai ke Pertigaan Mareleng untuk menstop Elf Sukabumi kota. Tapi menurut gue jalanan Mareleng ke Lembursitu sangat tidak recommended guys karena full goncangan dimobil yang ngebuat kita ga bisa tidur nyenyak haaaft dan akhirnya kita memang tidak tidur mau nonton film pun ga bakalan focus jadi kita putuskan untuk mendengarkan lagu melalui headset saja . Jadi kalau bisa kalian minta saran lain arah pulang selain dari Mareleng tapi kalau kalian mau coba, ya nikmati sendiri saja ya ehehe.. Singkat cerita jam 7 malem kita udah sampe bogor lagi..kita makan dulu sebelum kembali kerumah dan beli oleh-oleh dari Bogor dan akhirnya jam 23.30 kita baru sampai rumah masing-masing. Alhamdulillah..

Rinci budget yuk kira-kira berapa yaaa kalau ngeteng kaya kita berdua ini

-          KRL ke Bogor                                      Rp. 4.000
-          Angkot Ke BarangSiang                     Rp. 8.000
-          Elf L 300 Sukabumi                            Rp. 60.000
-          Ojek ke LemburSitu                           Rp. Seikhlasnya saat itu gue kasih Rp.50.000
-          Lembur Situ – Surade                        Rp. 70.000
-          Ojek ke TamanJaya                            Rp. 70.000 (kalau mau nambahin gapapa)
-          Sewa Homestay                                   Rp.150.000 (biasanya bisa sampe 250k-350k)
-          Sewa motor Sabtu                               Rp. 100.000
-          Sewa motor Minggu                           Rp. Free
-          Bensin motor                                       Rp. 24.000
-          Parkir Masuk Curug Sodong            Rp. 10.000
-          Jas jus                                                   Rp. 6.000
-          Pantai Palangpang                              Rp. Free
-          Retribusi Puncak Darma                    Rp. 10.000
-          Minuman  dan Jajan                           Rp. 10.000
-          Es Kelapa Muda                                  Rp. 8.000
-          Parkir Curug Awang                           Rp. 5.000
-          Makan selama disana (luar)              Rp. 100.000
-          Tips buat PAPSI                                 Rp. 30.000
-          Elf Pulang ke Sukabumi                    Rp. 70.000
-          Angkot                                                 Rp. 8.000
-          Elf L 300                                              Rp. 50.000
-          Angkot                                                 Rp. 8.000
-          KRL                                                      Rp. 4.000

Total                                                      Rp. 805.000

Itu Budget buat berdua loh lumayan banget kan, kalau ikut open trip atau paket wisata bisa kena 750 – 850 ribu perorang. Selain menghemat uang kita juga bisa mengatur waktu kita sendiri dan lebih banyak waktu untuk berdua untuk saling bercerita, Gak kebayangkan kalau ikut open trip kita lagi cerita hal pribadi terus dikepoin dan didenger orang sebelah ehehe. Tips lagi dari gue kalau mau kesana sediain aja uang receh dan kasih ke setiap supir angkutan dengan uang pas jadi seakan-akan kita bukan orang asing buat mereka untuk menghindari tarif yang bakal ditinggikan. Liat aja biaya pulang kita rasa-rasanya sih lebih murah ehehe..

Dan masih banyak juga objek wisata yang belum sempat dikunjungi seperti Pulau Mandra, Pulau Kunti, Gunung Purba dan masih banyak lagi kayanya memang butuh waktu yang lumayan lama buat stay disana kalau mau menjelajahi objek wisata disana tapi kalau kalian Cuma punya waktu singkat objek yang kita datengin sudah cukup kok buat jadi melipur lara kebisingan Ibukota Jakata ehehe.

Kontak Pak Jaya : 085814141088
Kontak Pak Poyo: 085864718112
Kontak Nisya      : nisyazahara27@gmail.com

See u Guys di Petualangan Spektakuler kita selanjutnya, Aamiin :)