Jumat, 11 Mei 2018

PENDAKIAN GUNUNG MERAPI VIA LEMPUYANGAN


Rencana pendakian gunung Merapi sudah terbesit sejak Februari 2018 kemarin tetapi baru terealisasi April 2018 ini. Tepat tanggal 28 April kemarin saya dan partner yaitu Avrizal memulai keberangkatan dari Stasiun pasar senen menuju stasiun lempuyangan. Sebenarnya banyak opsi rute perjalanan untuk menuju basecamp merapi seperti Semarang poncol atau juga Terminal Boyolali , tetapi karena tiket kereta api menuju semarang sudah ludes terjual dan saya rasa untuk naik bus pada long weekend sangat tidak menentu untuk estimasi perjalanannya jadi kami berdua memutuskan untuk ke stasiun Lempuyangan Yogya saja. Kami naik kereta api progo jam 22.20. Disini saya sempat kesal karena saya sampai duluan di stasiun Senen dengan kondisi hujan deras dan sendirian pula saya harus menunggu Avrizal datang yang rasanya itu lama sekali hampir satu jam.

Perjalanan dimulai pukul 22.20 ontime loh, entah rasanya aneh sekali tidak biasanya ontime gini nih nanti kalau banyak yang ketinggalan gimana ya? Selama Perjalanan Cuma diisi dengan tidur dan tidur :P . Akhirnya sekitar jam 06.45 kita sampai di Stasiun Lempuyangan Yogya dan kami memutuskan untuk sarapan sambil mencari ide bagaimana ya ke basecamp merapi kalau dari Stasiun Lempuyangan ini karena kami serba ots sebelumnya bermodalkan keberanian saja dan ongkos ya pastinya hihihi…Setelah browsing2 sedikit dan kami bertanya pada penjual sarapan yang kami beli menurut informasi kami harus ke stasiun terminal Jombor dengan menggunakan Trans Yogya .

Hmmm.. Menarik menurutku asik juga nih bakalan seru (Dalam hati) , Oh ya Trans Yogya ini sama loh seperti Trans Jakarta dan tarifnya pun sama Cuma  3.500 kemana pun kita pergi. Kita transit 2 kali . Pertama kami turun di SGM kemudian berganti bus dengan trayek jalur 2A kemudian turun di RS YAP kemudian berganti lagi bus dengan trayek jalur 5B sampai tujuan akhir yaitu Terminal Jombor. Kalian bisa mempelajari trayek-trayek Trans Yogya ini loh, karena kami sengaja foto.


Atau bisa kalian download disini http://dishub.jogjaprov.go.id/trans-jogja. Sesampainya di Terminal Jombor kami langsung melanjutkan perjalanan menuju daerah Blabak dengan menaiki bus jurusan Semarang, awas kalian jangan sampai kelewat nanti ya turunnya lebih baik titip pesan ke kenek bus atau ngobrol-ngobrol dengan orang sebelah kalian didalam bus karena blabak itu turun di depan jalan raya. Setelah sampai di daerah Blabak kami menyebrang jalan lalu naik angkot hijau – kuning sampai ke daerah tlatar.



Penampakan Terminal Jombor

Sesampainya kami di Tlatar menurut informasi yang kami dapat seharusnya kami bisa langsung mencharter angkot berwarna pink dengan kisaran harga seratus ribu rupiah. Mahal? Yes, karena kami hanya berdua. Bagi yang dateng rombongan very worth it for me. Disini sejujurnya kami sedikit bingung gimana ya caranya ke basecamp merapi dari Tlatar karena sama sekali udah gak ada angkutan umum lagi kecuali charter atau naik ojek. Naik ojek pun di cekik harganyanya. Setelah kami berunding sejenak dan mendapatkan informasi dari ibu yang sedang menjaga warung untuk berjalan terus ke atas sampai tidak terlihat dari orang-orang yang menawarkan angkut atau ojek yang menawarkan harga gila-gilaan itu . Akhirnya kami memutuskan untuk mencoba untuk hitchhiking karena sepanjang daerah tlatar kami banyak melihat kolbak yang lewat.

Hitchhiking itu sendiri artinya adalah mencari tumpangan gratis.
Tlatar - Ketep

For the first, kami mendapat tumpangan gratis dari kolbak sayur. Rasanya itu Alhamdulillah banget walau entah sampai mana kami akan diantar. Menurut supir kolbaknya kami akan diturunkan di wilayah ketep. 




Percayalah, itu kolbak sayur.. ehehe

Ketep – Wonolelo

For the second, kami menumpang kembali dan kali ini kami mendapatkan kolbak semen. Supirpun bilang mereka hanya bisa memberi tumpangan sampai wilayah Wonolelo. 


Wonolelo – Gerbang tulisan Objek Wisata Selo

                Masih jauh ya? Memang ehehe, di wilayah wonolelo kami kembali mendapat tumpangan kolbak pasir dan lagi lagi mereka hanya bisa memberi tebengan sampai depan gerbang tulisan Objek Wisata Selo. 


Gerbang tulisan Objek Wisata Selo – Basecamp Barameru Merapi

                Sesampainya kami di gerbang tersebut, kami pikir hanya tinggal sedikit lagi sampai ke basecamp. Ternyata tidak sama sekali. Kami sempat bertanya pada ibu-ibu yang berada di wilayah tersebut. Ternyata untuk sampai basecamp masih sekitar 7 km lagi. Kami sempat bingung karena sudah jarang terlihat kolbak-kolbak seperti biasanya. Kami berjalan terus ke atas dengan cuaca yang sangat terik dan membawa keril yang cukup berat . Bisa dibilang ini alih-alih pemanasan untuk pendakian . Rasanya sudah tidak sanggup karena tracknya terus menanjak dan sangat berbahaya karena banyak truck-truk besar yang lewat dengan laju yang cukup lambat pula karena terlalu banyak muatan sehingga cukup mengerikan jika persis berada dibelakangnya.

                Tapi lagi-lagi kami mendapat pertolongan, tiba-tiba sebuah mobil suzuki ertiga lewat didepan kami tanpa kami beri kode untuk menumpang, mobil tersebut berhenti sendirinya. Mungkin karena kasihan melihat kami berdua membawa keril yang besar dan berat pastinya. Namanya juga jodoh, ternyata orang tersebut juga ingin melakukan survey tempat basecamp merapi. Oh iya, Namanya Dimas. Dia anak UNS. Hebat ya. Ngobrol-ngobrol dia ingin melakukan pendakian merapi pada hari senin. Diantarlah kami sampai basecamp Barameru Merapi. Terimakasih dimas J


Basecamp Barameru Merapi

Akhirnya setelah kurang lebih 5 jam diperjalanan, kami pun sampai. Kami istirahat sejenak sambil menunggu 4 orang lagi kawan kami. Basecamp nya seperti basecamp pada umumnya tetapi disini sangat sulit air, setiap ingin ketoilet kami harus mengocek kantong sebesar 3.000 perorang setiap kali masuk. Siapin uang banyak ya kalau mau kesini. Kebayang kan kalau kalian mau pipis, mandi dll kalian harus mengeluarkan berapa banyak uang. Hehehe. Pukul 15.30 temen kami baru sampai. Kami tidur sejenak di basecamp lalu setelah itu kami mengisi energi dengan makan mie dan nasi. Setelah itu kami re-packing, shalat dan bersiap-siap untuk memulai pendakian .

Basecamp – Gerbang Merapi (1 Jam)

Sebelum memulai pendakian kita berdoa terlebih dahulu. Pendakian dimulai dengan track aspal yang landai . Andai seperti ini sampai puncak pasti menyenangkan sekali . Setelah hampir 10 menit berjalan dengan track aspal landai. Track yang sesungguhnya akan dimulai. Yuhuuuu, Track merapi ini lebih di dominasi dengan track bebatuan dan terus menanjak. Setelah hampir 1 jam kami sampai di gerbang merapi dan beristirahat sejenak sambil mengenyot madurasa yang kami bawa. Kurang dari 5 menit kami langsung melanjutkan pendakian kembali. Pendakian kita start dari jam 19.00 

sumber : google

Gerbang Merapi – POS 1 (1 Jam)

Malam itu hembusan di jalur pendakian merapi sangat kenyang sekali dan rasanya jaket yang kami pakai tidak mampu untuk menahan dinginnya udara . Jaket yang kami pakai terasa seperti es jika dipegang. Dengan track yang lumayan menanjak kami berjalan perlahan benar-benar jarak kami sangat dekat untuk menghindari ketertinggalan dan keliruan dalam pendakian. Sambil mengunyah-ngunyah makanan yang ada kami berusaha menutupi kedinginan yang kami rasa. Kurang lebih 1 jam kami sudah sampai di POS 1. Di POS 1 ini ada balai besar yang bisa kita pakai sejenak untuk sekedar tidur-tiduran. 

POS 1 – POS 2 (1,5 Jam)

Menurut saya pribadi, track dari POS 1 ke POS 2 ini cukup panjang tapi saya tidak berucap itu kepada teman-teman yang lain. Angin pun benar-benar semakin kencang. Tapi kita harus tetap kuat sambil menahan dinginnya udara. Tracknya juga sangat terjal kalian harus hati-hati melewati track-trak pendakian merapi. Ditengah perjalanan, salah satu dari kami badannya terasa tidak enak bisa dibilang sakit. Kami berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan beristirahat dan membuatkannya air hangat serta obat-obatan yang sekiranya dapat membantu memulihkan kondisi badannya. Cukup lama kami berhenti. Karena kami sudah tidak kuat dengan angina yang begitu kencang kami memutuskan untuk 2 teman kami yang lain melanjutkan perjalanan terlebih dahulu untuk mendirikan tenda di POS 2 . Setelah dirasa mampu, kami berempat melanjutkan untuk menyusul 2 teman kami yang saya rasa sudah sampai POS 2 . Sesampainya di POS 2, benar saja teman kami tadi sudah mendirikan tenda terlebih dahulu dan kami semua langsung terlelap tidur. Sejujurnya mungkin hanya saya yang tidak bisa tidur entah kenapa. . Cuaca juga semakin ekstrem seperti badai angin. Hingga kami gagal summit pagi untuk mendapatkan sunrise karena sangat tidak memungkinkan untuk keluar tenda. Kami tidak merasa kecewa karena keselamatan diri bagi kami lebih penting dari sekedar ego untuk mendapatkan sunrise merapi.



POS 2 – Pasar Bubrah ( 30 menit)

                    Setelah sarapan pagi kami semua langsung on the way Pasar Bubrah.Sudah segar semua badan kami sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di Pasar Bubrah. Gunung Merbabu sudah tampak terlihat jelas di jalur pendakian menuju pasar bubrah ini. Dan banyak sekali monyet disini jadi kita harus permisi dulu kali yaaa.. ehehe







Pasar Bubrah – Puncak Merapi (30 – 45 Menit)

Sebenarnya pendakian hanya boleh dilakukan sampai dengan Pasar Bubrah saja. Di jalur ini kalian akan melewati jalur yang sangat ekstrim, terjal dan berpasir. Dibutuhkan stamina fisik dan keberanian yang prima saat melewati trek ini. Trek ini mirip dengan track semeru hanya saja panjangnya yang berbeda. Disarankan memakai geiter agar pasir-pasir tidak masuk ke sepatu. Dengan kekuatan tenaga akhirnya terbayar sudah capek yang kami rasa setelah melewati track pasir tersebut. Indahnya pemandangan yang kami dapat. Subhanallah J . Dari puncak kalian bisa melihat kawah merapi, gunung merbabu, gunung sumbing. Sindoro dan mungkin lawu (saya kurang yakin).






Satu lagi informasi untuk kalian, ternyata di Merapi ada basecamp yang jauh lebih nyaman dibandingkan dengan Basecamp Barameru yang sangat sulit air dan makanan yang terbatas serta tempat tidur yang terbatas pula. Letaknya ada dibawah tidak begitu jauh lah dari Basecamp Barameru. Kalian bisa naik ojek kesana, Namanya Rumah Singgah Pakde Pardi. Karena setelah saya turun bersama Avrizal tidak sengaja bertemu dengan sekelompok rombongan yang akan menuju ke Rumah Singgah Pak Pardi. Di Rumah singgah ini kalian juga akan disediakan kendaraan kok kalau kalian ingin ke Basecamp Barameru, Basecamp Merbabu atau objek wisata yang lain di Selo. Pakde nya sangat ramah dan makanannya pun enak masih hangat serta yang pasti airpun tidak terbatas. Karena saya dan Avrizal harus terpisah dengan 4 orang teman yang lain karena mereka masih ingin berlibur di Boyolali sedangkan kami berdua harus segera pulang ke Jakarta. Karena sudah sangat malam dan tidak ada angkutan umum dan jika mencharter mobil bisa sampai 200 – 250 ribu sangat tidak mungkin bagi kami berdua. Pakde Pardi inilah yang sangat membantu kami sangat tidak matre hanya dengan 50 ribu kita diantar sampai ke stasiun untuk kami berdua kembali ke Jakarta.

Ringkasan Perjalanan kami berdua dari Jakarta
Ringkasan dan Budget Perjalanan ke Gunung Merapi



No
Rute
Budget
1
Stasiun Senen – Lempuyangan
   140,000
2
Lempuyangan - Terminal Jombor
        3,500
3
Jombor – Blabak
     10,000
4
Blabak – Tlatar
     10,000
5
Solo Jebres - Stasiun Senen
   109,000
6
Simaksi
     18,500


   291,000
Total Rp. 582.000

Saran :
1. Estimasikan air bawaan agar tidak kekurangan dan tidak kelebihan.
2. Siapkan jaket yang benar-benar tebal.
3. Jangan lupa membawa geiter dan survive lite.
4. Latihan fisik yang rutin.
5. Istirahat yang cukup.
6. Dan siapkan keberanian dan mental yang kuat.

Contact Rumah Singgah Pakde Pardi, selo :
 0856 42382492

See u :)

-SA-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar