Puisi ini menggambarkan kerinduan kita pada orang-orang terkasih dan tercinta, seperti kerinduan kita pada orang tua yang saat ini jauh tak bersama kita, sahabat yang sudah meninggalkan kita untuk selamanya, seorang teman hidup sementara yang kini pergi, atau untuk saudara yang sudah lama tak bertemu. Sebuah ikatan batin membuat kita tak bisa lepas memikirkan mereka yang menjadi atau pernah menjadi bagian terpenting dalam hidup kita.
Puisi ini nisya buat khusus untuk sahabat terbaik yang pernah nisya kenal yang beberapa bulan lalu meninggalkan kita semua " Sonya Citra Dermawan" sosok yang tak pernah bisa terlupakan dan tergantikan dalam hati . Terimakasih, Allah mempertemukan kita dalam sebuah canda tawa dan tangis airmata selama menjalani persahabatan . Puisi ini juga bisa bermakna lain tergantung bagi siapa yang meresapi kerinduannya masing - masing :)
Sering ku berjalan dalam hujan
deras agar tak seorangpun tau airmata menetes beriringan
Sering ku berlari dalam kerumunan
agar tak seorangpun tau keresahan yang melangkah bersamaan
Kerinduan..
Semakin menikam tajam tiap malam
yang tak juga bersemayam..
Ku buat makna samar agar perasaan
ini tak hanya terpendam..
Merindu menjadi jalan pilihan tak
adanya pertemuan..
Hanya gambar diri yang bisa
kubayangkan melihat manisnya senyuman..
Kerinduan..
Menyapa setiap waktu kala mata
tak bisa terpejam..
Walau tak sampai hati terajam..
Teman, sudah lama rasanya kita
tak bercerita..
Setumpuk kisah yang ingin
kubagikan padamu teman tercinta..
Rasa derita.. Rasa bahagia..
Saat ini hanya tersimpan dalam
asa..
Entah kapan akan bertemu..
Serpihan rindu mencumbu temu..
Kembali saling menjamu..
Walau semua semu..
~Siti Anisyah
Do not copy paste ya :)
My tweet @nisyazahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar